Puluhan Seniman Gelar Aksi Gerakan “Serambu Sepemikiran”
Setiyani Dewi Aningrum | Semarang | Senin, 2 Juli 2012
Tampak Seniman yang Tergabung Dalam Gerakan Serambu Pemikiran Sedang
Membersihkan Stiker yang Menempel di Rambu Lalu Lintas di Salah Satu
Ruas Jalan
Gerakan ini sebagai bentuk rasa kepedulian terhadap keindahan dan
kebersihan Kota Semarang yang saat ini terlihat seperti gudang sampah,
Terlebih banyaknya stiker yang menempel di rambu-rambu lalu lintas
sangat merugikan masyarakat pengguna jalan karena terhalangi, sehingga
bisa membahayakan keselamatan pengendara.
“Kami melakukan kegiatan ini dengan rasa peduli dengan Kota Semarang selain itu kami juga merasa hawatir karna rambu rambu yang ada kini juga banyak tempelan striker maupun poster hal itu bisa saja membahayakan pengendara,” ujar Raehan selaku Koordinator gerakan Serambu Sepemikiran tersebut.
Diungkapkannya, gerakan ini sebagai bentuk rasa kepedulian terhadap keindahan dan kebersihan Kota Semarang yang saat ini terlihat seperti gudang sampah, Terlebih banyaknya stiker yang menempel di rambu-rambu lalu lintas sangat merugikan masyarakat pengguna jalan karena terhalangi, sehingga bisa membahayakan keselamatan pengendara.
Aksi tersebut mendapat dukungan pula dari masyarakat sekitar dan diawasi oleh aparat kepolisian.*
Komunitas Street Art Bersihkan Sampah Visual Rambu Lalu Lintas
By HaloSemarang - Sun Jul 01
Sejumlah seniman Street Art membersihkan tempelan berbagai media tempel yang menutupi rambu-rambu lalu lintas dalam gerakan “Serambu Sepemikiran” di Persimpangan Siranda, Minggu (1/7).
Mereka bergerak dari Jalan Sriwijaya, Pahlawan, Simpanglima, Pandanaran hingga Pemuda untuk membersihkan sampah visual seperti stiker dan poster dengan menggunakan tiner.
Gerakan ini menyikapi banyaknya keprihatinan dari beberapa pihak yang merasa dirugikan, karena petunjuk jalan tersebut kehilangan esensinya sebagai informasi demi keselamatan pengendara.
“Kami merasa terlalu banyak sampah visual yang bertebaran di rambu-rambu yang menutupi seluruh bagiannya. Informasi tersebut tertutupi dan bisa membahayakan keselamatan pengendara. Gerakan ini diharapkan bisa memberikan nilai positif untuk berkesenian di jalanan bahwa tidak semuanya merugikan,” ujar salah satu partisipan, Gerry.(HS-05)
Street Art, Bersihkan Semua Rambu di Semarang
Semarang, Wartakotalive.com
Prihahatin dengan aksi corat-coret dan tempel stiker di berbagai rambu-rambu lalu lintas di Semarang, Zona Of Street art (ZOS) mengajak para pelaku street art di Semarang untuk melakukan aksi pembersihan.
Ajakan itu membuahkan hasil. Pada Minggu (1/7/2012) lalu, puluhan pegiat street art di Semarang berkumpul di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Jalan Sriwijaya No. 29 Semarang, untuk kemudian bersama-sama membersihkan rambu-rambu lalu lintas dari stiker dan coretan liar.
Gerakan yang mereka namakan ”Serambu Sepemikiran” itu diikuti oleh berbagai kelompok street art di Kota Semarang, antaranya Sense, Scribal, RK Hello, Tinta Hitam, Polo Triuns, Panorama, Waffen, Boo, dan lain-lain.
Panitia acara, Danang Adi Panuntun, menuturkan aksi ini dipicu keprihatinan atas stigma yang diterima anak-anak street art atas ulah beberapa teman-teman mereka sendiri yang dinilai kurang bertanggung jawab.
”Tidak semua aksi corat-coret ini dilakukan teman-teman kami, meskipun ada sebagian besar teman kami pula yang terlibat. Intinya menyerang rambu-rambu masih pro dan kontra di antara pelaku street art, dan kami memilih untuk bersikap tidak melakukan vandal pada rambu-rambu,” ujarnya.
Bawa senjata
Para street artist yang biasanya membawa cat semprot, kali ini membawa bekal spray clean, thinner, kantong plastik dan tinner. Senjata itulah yang menjadi bekal mereka berkeliling dari satu rambu-rambu ke rambu-rambu yang lain.
”Setelah briefing sebentar, pukul 08.00 kami mulai berpencar. Ada yang menuju Jalan Pandanaran, Jalan Veteran, Jalan Sriwijaya, Jalan Pemuda, dan di daerah sekitar Rumah Sakit Kariadi,” katanya.
Seorang peserta, Taufik menambahkan, ada sekitar 20 rambu lebih yang telah mereka bersihkan dari corat-coret.
”Gerakan ini hanya awal, kami ingin mengajak para street artist yang lain untuk melakukannya lagi dan lagi, sampai rambu-rambu lalu lintas di Semarang benar-benar bersih,” katanya.
Sementara itu, Frezky (31) pemilik District Sides dan pengamat street artis Semarang, menyambut gembira kegiatan yang dilakukan teman-temannya itu. ”Pada intinya saya senang mendengar teman-teman melakukan aksi ini. Asal aksi ini bukan upaya pencitraan diri semata. Saya berharap teman-teman semakin cerdas dalam memilih materi kampanye di jalanan,” katanya.
(Ahmad Khairudin)